Sunday, July 10, 2011

Foto Alay

By : Kelik Supriyanto

Dengan semakin merebaknya jejaring sosial semisal facebook atau twitter di kalangan Anak Baru Gede (ABG), merebak pula tata cara pergaulan diantara mereka. Dari cara berbahasa maupun perilakunya. Salah satu perilaku yang sedang menjamur adalah Gaya Alay.

Alay berasal dari kata Anak Layangan. Anak kampung yang suka bermain layangan di sawah. Kehidupan yang jauh dari aturan perkotaan maupun negara. Bisa bermain sesukanya. Rambut kemerahan terkena panas matahari menjadi ciri khasnya.

Dari konotasi yang sifatnya kampungan tersebut bergeser menjadi simbol anak gaul yang ingin dianggap sebagai orang modern dan mengikuti trend mode terbaru. Baju berwarna-warni, bahasa gaul yang susah dimengerti, perilaku yang lucu, telah menjadi simbol mereka.

Profile Picture (pp) Facebook menjadi galeri memamerkan citra dirinya yang baru hasil besutan teknologi komunikasi dan fotografi. Foto alay memberikan harapan akan perubahan citra diri tersebut.

Untuk menjadi alay, ada berbagai gaya yang ditawarkan oleh dua remaja putri, Metda dan Hafiz. Dengan seragam SMP-nya mereka memberikan panduan singkat berfoto secara Alay di YouTube. Pertama, monyongin mulut ke depan dan tempelkan telunjuk didepannya. Kedua, bentuk huruf V dengan telunjuk dan jari tengah acungkan ke depan sambil monyongin mulut. Ketiga, bentuk lingkaran dengan ibu jari dan telunjuk tempel di depan bibir. Keempat, ambil empat jari kanan atau kiri taruh di kening, Kelima, taruh empat jari untuk nutup mulut sambil melotot dan buka mulut lebar-lebar. Keenam, acungkan jempol kedepan sambil senyum. Ketujuh, bentuk huruf V dengan ibu jari dan telunjuk tempelkan di bawah dagu. Kedelapan, letakkan kedua tangan di atas kepala. Kesembilan, buat lingkaran dengan ibu jari dan telunjuk tempelkan di kedua mata, Dan terakhir, tempelkan kedua tangan dipipi lalu ditiup.

Monyongin mulut kedepan merupakan simbol ciuman. Di facebook disimbolkan dengan : * (kiss) atau ingin ngatakan," Muah...muah...sun dari jauh." Huruf V adalah simbol kemenangan (Victory) atau sebenarnya suatu pernyataan,"Saya berhasil mendapatkannya." Bentuk lingkaran di depan mulut menyimbolkan kata OK atau ucapan "OK. Aku mau sama kamu." Dua lingkaran ditempel di kedua mata menyimbolkan kacamata (8-) glasses), ingin menyembunyikan identitas diri atau ingin mengatakan, "Aku lihat dulu, seberapa cinta kamu sama aku." Tangan yang menutup mulut sambil teriak menunjukkkan keterkejutan akan sesuatu atau ucapan, "Wow. Luar biasa." Jari telunjuk miring diletakkan didepan bibir artinya menyuruh orang lain diam atau ingin mengucapkan,"Jangan katakan tentang hubungan kita." Kalau jari tangannya mengarah ke dalam menekan bibir artinya cinta yang tidak ingin diungkapkan atau ucapan, "Rahasia lah ya." Jari telunjuk yang menunjuk pipi artinya ingin mengatakan, "Aku cantik ya ?". Kalau jari telunjuk menunjuk kepala ingin mengatakan, "Saya pusing memikirkanmu." Mengeluarkan lidah di facebook disimbolkan dengan :p (tongue), berkesan ingin mengejek atau menggoda atau ingin mengatakan,"Sebenarnya aku mau sama kamu, sayangnya aku sudah punya pacar." Dua tangan yang diletakkan di atas kepala adalah simbol tanduk setan (3:) devil), atau ingin mengatakan, "Sebenarnya kamu itu setan, tapi aku mau sama kamu." Kalau dua tangan diletakkan di kedua pipi ingin mengatakan, "Saya ini sebenarnya manis lho, tapi kok belum punya pacar ya." Kalau satu tangan memegang kepala dan satu tangan memegang dagu ingin mengatakan, "Saya pusing menunggumu terlalu lama disini." Menengadahkan kedua tangan didepan ingin mengatakan, "Saya menunggu lamaranmu." Melebarkan kedua telapak tangan ke depan di dekat kuping ingin mengatakan, "Hei kesini kamu, aku menunggumu." Foto yang diambil dari atas, melihat langit menyimbolkan keinginan yang tinggi atau ingin mengatakan, "Tuhan, kabulkanlah semua permintaanku."

Simbol alay adalah kreativitas yang muncul karena menolak simbol-simbol resmi yang selama ini ada. Mereka menciptakan bahasa dan simbol yang berbeda dengan yang diajarkan oleh negara. Suatu bentuk perlawanan kultur terhadap keadaan yang stagnan. Mereka ingin perubahan.
Kedua telapak tangan didekatkan ke pipi atau kepalaMonyongkan mulut ke depanjulurkan lidahTampak dari atasLingkaran di mataBentuk V (victory)Telunjuk di bibir

Saturday, March 28, 2009

Dolanan Jadul Magazine

By Kelik Supriyanto

Dolanan Jadul magazine adalah sebuah situs budaya masa lalu yang muncul tersingkap oleh kesadaran akan pentingnya mengabadikan puing-puing kebudayaan yang mulai terkubur oleh waktu. Serpihan-serpihan ingatan tersebut kami kumpulkan, diracik dalam adonan kata-kata dan disajikan dalam bentuk eMagazine agar enak dinikmati. Dijamin akan menyegarkan kembali dahaga ingatan akan lupa masa lalu anda.

Dolanan berasal dari kata dolan yang berarti pergi bermain. Dolanan mencakup permainan (game) dan mainan (toy).

Dalam dunia anak, bermain adalah sebuah kebutuhan. setiap anak mempunyai permainan maupun mainan yang disukainya. Jenis permainan ini akan dikenang dan tidak mudah dilupakan. Masa kanak-kanak akan menjadi kenangan yang tidak mudah terlupakan.

Mengenang masa lalu rasanya terasa indah. Kembali ke alam beberapa puluh tahun yang lalu. Kenangan akan terasa indah bila dapat diceritakan dan tentunya dituliskan. Orang lain juga perlu merasakan indahnya masa lalu dengan berbagai permainan yang sekarang hanya tinggal cerita.

Masa lalu tidak untuk direnungi apalagi diratapi, masa lalu hendaknya dijadikan cermin. Yang baik boleh kita kenang dan diajarkan dan yang buruk hendaknya bisa kita lupakan. Hari esok lebih penting tanpa harus mengingat mimpi buruk masa lalu.

Dolanan Jadul Magazine hadir sebagai wadah bagi siapapun yang ingin dan mengingat masa kanak-kanak untuk dilitererkan agar bisa dibaca oleh seluruh umat manusia didunia. Dunia cyberspace telah melumerkan batas-batas wilayah negara maupun bangsa. Dunia baru hasil mahakarya abad 21.

Untuk edisi perdana ini terdapat berbagai pengalaman bermain dengan berbagai alat permainan yang ada disekitar kita.

Dari Temanggung ada dua permainan yang diceritakan yaitu Maling-Malingan dan Pitik Jengkol. Dari Klaten sebuah permainan Tekongan. Dari Malang ada dua permainan yaitu Kethek Menek dan Ngeban. Sedang dari Yogyakarta ada permainan Gamparan dan Gambar Umbul.

Sedang mainan yang ditampilkan ada Othok-Othok Monyet dari Blitar, Yoyo, Senapan Klorak dan Ongkol Biji Asam dari Gresik. Jaran Goyang dari Kediri dan lainnya.

Semoga edisi perdana ini cukup memberi sedikit gambaran akan dunia yang hilang berupa permainan anak tradisional.

Langsung aja download disini.